Seperti biasa, jika ada sesuatu permintaan, anak-anak tidak akan ada yang berani bilang padaku langsung. Entah kenapa, kadang aku berpikir apakah aku terlalu keras, apakah aku terlalu menakutkan bagi mereka ? Entahlah, yang jelas, mereka tahu aku menyanyangi mereka dan melakukan segalanya untuk mereka.
Kali ini giliran Koko yang mendapat tugas dari sekolah. Setelah tahun lalu, aku membantunya membuat sebuah lampu gantung bertema 17-an, kini dia mendapat tugas membuat sesuatu yang mirip periskop. Itu juga setelah dia bilang ke mama-nya terlebih dahulu sebagai perantara untuk minta bantuanku.
Awalnya aku bilang, coba buat dulu sendiri, nanti diperbaiki kalau salah. Tapi hingga menjelang hari pengumpulan tidak juga dikerjakan. Hingga sehari sebelumnya, dia minta tolong padaku, itu juga lewat telpon karena posisiku sedang bekerja. Lantas aku minta dia mencari 2 buah cermin, terserah darimana dan besarnya seberapa. Dan dapatnya menggunakan rautan pinsil. Tidak mengapa ...
Malamnya langsung kami berdua mengerjakan, lebih tepatnya aku yang membuat, dia hanya memperhatikan. Sedangkan Ayu asik dengan Pibi bonekanya.
Membuatnya sangat mudah aku kira, karena bentuk cermin bulat, jadi aku buat teropong terlebih dahulu, kemudian memasukan cermin dengan posisi miring di kedua sisi. Kemudian melubangi teropong itu di bagian sisinya. Dengan sedikit sentuhan akhir, jadilah periskop mainan itu.
Esok malamnya, dia datang laporan kalau periskopnya dapat nilai 8. Dan menambahkan kalau yang nilainya 9 - 10 tidak dikembalikan atau disimpan sama gurunya untuk praktek. Tidak mengapa, sebab aku juga tidak membuatkan yang terlalu bagus, takutnya guru tidak percaya itu buatan anak muridnya. Seperti kasus lampu gantung, padahal untuk lampu itu aku hanya membantu memasang lampu didalamnya, yang lain dia yang mengerjakan tetapi tetap dengan petunjukku.
Bahagia melihat dia senang, senyumnya adalah obat kelelahan dan kepenatan sehabis bekerja. Apapun akan aku lakukan untuk membuatnya tersenyum ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar