Rabu, 27 Januari 2010

Kok Ayah tidurnya malam terus ?

"Mah, kenapa sih kok ayah tidurnya malem terus ? Kata bu guru, kita gak boleh tidur malam, nanti bisa sakit."

Sepenggal kalimat terlontar dari anak perumpuan berumur 7 tahun kepada ibundanya. Ibunya hanya tersenyum tanpa banyak kata hanya "Tanya aja sama ayah sendiri" . "Tapi, Ayu gak berani mah ... takut, ntar dimarahin"
"Tanya aja, ayah gak akan marah kok, ayah gak galak kok, masak ditanya gitu aja marah" ...
"Ya, udah .... "

Hingga keesokan harinya, Ayu tidak juga bertanya kepada ayahnya tentang hal itu. Ada perasaan takut yang menghantuinya, ada sedikit rasa keengganan untuk bertanya kepada ayahnya. Padahal dia tahu, ayahnya lebih dekat padanya daripada kakaknya.
Biasanya jika ingin mengajukan sesuatu, seringnya minta dibuatkan gambar atau puisi, Ayu akan mendekati ayahnya tanpa berkata-kata. Hanya senyum-senyum sambil membawa buku gambar atau selembar kertas. Tapi entah kenapa kali ini dia tidak sedikitpun berani mendekati ayahnya.

Hingga ibundanya sendiri yang akhirnya menyampaikan pertanyaan itu. Dan apa jawaban sang ayah ?

"Pertama, apa Ayu tahu internet ?" Ayu mengangguk, "Yang biasa buat maen game ..." Jawabnya polos.
"Iya, Ayu khan biasa main game barbie dan masak-masakan. Nah, game itu adanya di internet. Kapan biasa Ayu maen game ? Siang-siang khan ... Pernah gak nyoba maen game sore atau jam 7 malam ?"
"Pernah nyoba tapi gak bisa. Emangnya kenapa ?"
"Kalau siang, yang pake internet itu orangnya sedikit. Tapi kalau jam 7 malam udah banyak yang maen internet. Internet itu bisa dibilang punya pintu masuk. Kalau banyak orang yang mau masuk gimana ?"
Ayu diam, tampak berpikir, sebelum menjawab ayah melanjutkan lagi.
"Kalau banyak orang pasti harus ngantri atau desak-desakan. Ada orang yang bisa bayar mahal penjaga pintunya, makanya dia gampang masuk kedalam. Tapi ayah gak bisa bayar mahal, jadi harus ikutan ngantri."
"Trus, kalo malem kan banyak orang ngantri, kok ayah ikutan sampe malem tidurnya ? Bukannya mendingan tidur daripada ikut ngantri ? Cape dehh ........"

Mungkin pemikiran Ayu tidak seperti yang ayahnya kira. Bagaimana seorang anak bisa mengerti bahwa ayahnya hanya bisa menggunakan internet di malam hari hingga dini hari saat traffic dan bandwith longgar. Dia masih terlalu kecil untuk berpikir sejauh itu.

Yang dia inginkan hanyalah ayahnya tidak sering tidur malam dan bisa menemaninya sebelum tidur, mendongeng dan memeluknya hingga dia terlelap. Tapi hampir setiap hari, ayahnya lebih suka di depan komputer hingga melupakannya. Atau tidur lebih dulu saat kepayahan bekerja siang hari dan terbangun di tengah lelapnya untuk menemui komputer lagi.

"Maafkan ayah nak .... . Ayah janji suatu hari nanti ayah tidak harus setiap malam menghabiskan waktu dengan komputer, tapi bersama kalian anak-anak tercinta"

3 komentar:

Blog Berbagi Hati Menjadi Dofollow mengatakan...

sepertinya aku harus segera pulang dan memeluk anak-anakku nih......karena internet ini aku "agak" jauh dengan anak terbesarku yang seumuran dengan anakmu hiks...hiks,....

yuni mengatakan...

wah....
begitu ya....
sepertinya yuni juga jadi agak jauh ... hehhehehe.
enggak jauh sama siapa. orang yuni biasanya juga tidur sendiri.....

sugeng mengatakan...

ha...ha....ha..... ternyata gag aku aja yang melakukan ritual begitu, kasusku mirip tapi kondisinya berbeda. masalah koneksi bagiku gag masalah (meski cuma bayar 125rb/bln) yang jadi masalah, aku memang senang keluyuran dan hampir tiap hari melek sampai jam 2 :???:
salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

Posting Komentar